Pagi-pagi begini, nggak nyangka aja dapat bahan bagus buat diomongin. Tapi agak berbahaya juga sih ngomongin ginian. Ya sudah, lah. Nggak apa-apa. Risikonya aku yang tanggung deh…
Jadi begini. Pagi ini, seperti biasa, aku pergi ke kampus menumpang mobil paman. Biasalah, penghematan. Punya paman yang bekerja di kampus yang sama dengan tempatku kuliah itu keuntungan, bukan? Artinya, uang buat ongkos angkot pagi ini bisa dialokasikan untuk buku teks, misalnya. Betul, kan?
Seperti biasa juga, selama di mobil aku lebih banyak diam. Agak nggak biasa juga kalau si paman diam di mobil. Dasar kreatif, pasti saja ada yang dikomentarin. Mulai dari para AD yang nyapu jalanan sampai angkot yang suka motong jalan seenaknya. Jadi, agak serba salah juga, takutnya bikin salah apa gitu…
Dan, tiba-tiba saja, si paman nanya, “Fer, di kampus ada kumpulan gay gitu, ya?”
Langsung deh aku speechless.
Jadi, ternyata, si paman ikut rapat petinggi kampus gitu. Dan di sana dibahas kencang banget sama orang-penting-se-kampus. Dan, katanya lagi, banyak banget kasus kayak gitu di fakultasku. Kasus kayak dosen pacaran sama mahasiswa, mahasiswa sama mahasiswa, dan sebagainya. Jelas aja dekannya berang.
Tanggapan pamanku sih adem ayem aja. “Selama nggak mengganggu kepentingan umum, terserah mereka mau pacaran sama siapa dan kayak gimana.” Begitulah. Satu ideology sih denganku: selama nggak ngeganggu mah sah-sah aja.
Tapi yaa… serem juga kan? Masa di kampusku, fakultasku pula, banyak yang begituan? Ntar kalau ditaksir gimana? Ntar kalau akunya jatuh cinta gimana? Hii…
Wednesday, August 27, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment