Wednesday, October 22, 2008

Ceritanya Menertawakan Masa Depan... (Tertawa Getir)

Cerita ini terjadi tiga hari yang lalu, tepatnya di detik-detik menuju UTS Proyek Mikrobiologi. Para Mikro-Squad (sebagian dari sedikit cowok di Jurusan Mikrobiologi) lagi duduk-duduk di tangga tak berujung (tangga di labtek biru yang mengarah ke loteng labtek) dan berniat belajar. Sampai ketika AL, sang master microbiologist, mulai bercerita ke gua...

AL: Fer, tahu nggak? Kemarin tuh gw nganter temen gua anak Perminyakan ke Titian Karir di Sabuga.
Gw: (Manggut-manggut. Emang si AL dari kemarin ngegerecokin gw pengen dianterin ke Titian Karir. Sebagai informasi, Titian Karir adalah semacam career day yang diadakan kampus untuk (kayaknya sih) menyambut para wisudawan (akhir minggu ini memang ada acara wisuda, sih...))
AL: Iya. Si BG kan anak minyak tuh, dia baru lulus kemarin. Dan, tahu nggak, gw bete banget kemarin...
Gw: Oh, ya? (mulai tertarik)
AL: JAdi tuh, pas kita ke titian karir, si BG kan mampir dulu ke CHV (perusahaan minyam multinasional). Kita langsung disamperin sama orangnya, kan. Si BG kan anak minyak, dia langsung disamperin gitu sama orang penting entah dari mana.
Gw: Lalu?
AL: Terus, orangnya nanya gw, "Mas yang ini dari mana?" Ya gw jawab, "Biologi."
Gw: Terus?
AL: Terus, muka si mas-masnya langsung berubah gitu. Katanya, "Yah, maaf ya mas. Kalau biologi..." (dengan nada lembut-prihatin dan kalimat dibiarkan menggantung)
Gw: Ouch...
AL: Terus, pas gw liat lagi, ada tulisan besar-besar "Dicari: PETROELUM ENGINEERING, MINING, GEOLOGY". Nggak ada tulisan "Dicari: MICROBIOLOGIST". Apa perlu gw tulis terus tempel sendiri gitu ya?
Gw: Hahaha... (ketawa garing, mulai mikir) Mungkin...

Dari percakapan itu, gw menyadari (selain kenyataan bahwa si Al sangat loyal menyebut kata "terus") kalau jurusan yang gw pilih sangat kurang populer di Indonesia. Paling nggak, nggak laku di Career Day kampus...
Salah satu anggota Mikro-Squad lain, DM, mulai nimbrung.

DM: Owh, kok gw ngerasa masa depan gw suram gini yak?
Gw: Apa boleh buat? Indonesia memang belum masuk era bioteknologi, sih...
DM: Itulah masalahnya. Kita masuk jurusan yang lakunya justru di luar negeri. Ah, gw ikutin lo aja deh, Fer, ke luar negeri.
Gw: Atau jadi News Anchor-nya Metro TV. Lulusan segala jurusan, IP minimal 3. Gw mau banget tuh...
DM: Mau jadi jurnalis, Fer? Kita kan jurnalis yang handal. Tiap hari bikin jurnal. Hakhakhak...
Gw: Yuk mari... hahahahaha

Sekedar info, jurnal adalah semacam resume sebelum praktikum yang musti dibuat. Kalau nggak, nggak boleh ikut praktkum. Mengingat jurusan gw tuh praktikumnya tiga tiap minggu, bayangkan saja betapa hectic-nya hari-hari gw gara-gara tuh jurnal...

AL: Atau... jadi guru SMA aja deh kita. Kayaknya SMA-SMA di pedalaman sana sangat membutuhkan bantuan kita...
Gw dan DM: Oke banget tuh...

Jadi Ingat. AL pernah cerita, pas dia halal-bihlal, ada tentenya yang nanya dia, "Kuliah di mana sekarang?"

AL dengan bangga menjawab, "Mikrobiologi."

Si tante manggut-manggut. "Oooh... nanti lulus mau ngajar di mana?" Uh-oh, ternyata si tante ngira AL kuliah di universitas calon guru!

Tapi... dengan kondisi kayak gini, kok kayaknya itu karir yang paling "visible" ya? Selain jadi PNS, MLM-er, atau pegawai bank?

"Terus, kalau gitu, buat apa kita susah-susah kuliah dan bikin jurnal dan lapora setiap hari? Kalau gua sih nggak rido..." timpal DM.

Iya juga ya. Capek-capek bikin jurnal, ikut praktikum, bikin laporan, mengkontaminasi diri denga bakteri-bakteri lab. Dan pada akhirnya semua itu nggak gw sentuh pas kuliah nanti...

JAdi pengen jadi News Anchor-nya Metro TV (nggak nyambung, yak?)

Cheers!

2 comments:

Laksmi Larastiti said...

hehe.
klo sy sih emang pengen jadi anchor di metro tv.
;)
see you there..

Ferdy Sechan said...

Same here,Ras!

Ntar kita ketemudi Metro TV yak! Hwehehehhe